bantencom :

Pembalap Rio Perlahan Tapi Pasti

Catalunya, bantencom - Rio Haryanto menyelesaikan catatan waktu terbaik 1 menit 27.625 detik dari 45 lap yang dilahapnya selama mengikuti tes pramusim kedua di Sirkuit de Catalunya, Selasa (1/3/2016) sore waktu setempat. Meskipun berada di posisi buncit, namun pembalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993 itu sukses memecahkan rekor pribadi dengan di hari pertama ini.
Rio tercatat lebih cepat 0.624 dari tes pertama di Sirkuit de Catalunya, dan berarti ia mulai mengalami kemajuan. Walaupun ada sedikit kendala selama turun di sesi pagi hari di tes pramusim kedua ini. Pasalnya MRT05 yang dikendarainya mengalami kebocoran oli, sehingga ia hanya melakukan dua putaran saja.
"Kami mengalami kebocoran oli dan sulit untuk melanjutkan tes pagi hari," demikian pernyataan Manor seperti dikutip GPUpdate.
Pada tes pramusim kedua di hari pertama ini, Nico Rosberg keluar sebagai yang tercepat. Pilot jet darat Mercedes itu membukukan waktu tercepat 1 menit 23.022 detik dari 82 lap yang dilahapnya. Rekan setim Lewis Hamilton itu unggul dari Valterri Bottas dan Fernando Alonso, yang mengunci tempat di urutan kedua serta ketiga.
Sementara juara dunia Formula 1 musim lalu Hamilton tercecer di barisan keenam dengan catatan waktu 1 menit 25.051 detik. Mantan kekasih Nicole Scherzinger itu kalah cepat dari pilot jet darat Red Bull (Daniil Kvyat) dan Kimi Raikkonen (Ferrari).

Gempa 8,3 SR di Mentawai Berpotensi Tsunami

Jakarta, bantencom - Gempa berkekuatan 8,3 Skala Richter (SR) mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa yang mengguncang barat daya Kepulauan Mentawai tersebut berpotensi tsunami.
Menurut rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut terjadi pada Rabu (2/3/2016) pukul 19.49.41 WIB.
Pusat gempa, dijelaskan BMKG berada di 682 Barat Daya Kepulauan Mentawai dengan kedalam 10 Kilometer. Lokasi gempa tersebut terletak di 5,16 Lintang Selatan dan 94,05 Bujur Timur.
"Gempa tersebut berpotensi tsunami," ujar pengumuman yang disampaikan BMKG.

Rano Karno Ucapkan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Sultan Muda Banten

Serang, bantencom - Nadzir Kesultanan Banten, H Tubagus Ismetullah Al-Abbas meninggal dunia di Rumah Sakit Omni International, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (3/3/2016) malam tadi.
Kabar duka meninggalnya Tubagus Ismetullah Al-Abbas dibenarkan oleh keluarga besar kesultanan. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di usia ke-56, sekitar pukul 19.30 WIB.
"Benar, jam setengah delapan malam ini. Mohon doa untuk beliau," kata Sekretaris Keluarga Besar Kesultanan Banten, Tb. A. Abbas Wassee.
Informasi meninggalnya Tubagus Ismetullah Al-Abbas juga sudah banyak menyebar melalui blackberry messenger maupun media sosial.
Syair Asiman, kerabat dekat almarhum yang mengaku sedang melakukan kerjasama, merasa kehilangan dan berduka.
"Pembuluh darahnya pecah. Sebelumnya nggak sakit, dadakan. Saya dan beliau sedang ada rencana nyusun buku Kesultanan Banten. Sedang dalam tahap pengumpulan naskah," kata Syair, yang merupakan Redaktur di suratkabar lokal Harian Umum Kabar Banten.
Ucapan bela sungkawa juga dilontarkan Gubernur Banten Rano Karno mengatakan bahwa almarhum kerap menuturkan mimpi dan cita-cita besar untuk mengembalikan kebesaran dan kejayaan Banten sebagai salah satu pusat perkembangan peradaban di nusantara.
"Sebagai Gubernur Banten, saya turut berbela sungkawa atas wafatnya salah satu putera terbaik Banten Bapak Ismetullah Abas. Dalam berbagai kesempatan,  almarhum kerap menuturkan mimpi dan cita-cita besarnya untuk mengembalikan kebesaran dan kejayaan Banten sebagai salah satu pusat perkembangan peradaban di nusantara. Dengan demikian, ini menjadi kewajiban bagi kita semua untuk terlibat melanjutkan perjuangan Almarhum dalam mewujudkan kebangkitan Banten yang maju dan berkeadaban.  Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dilimpahi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan," ungkap Rano Karno
Diketahui, Tubagus Ismetullah Al-Abbas yang lahir di Serang, 16 Maret 1960 itu adalah keturunan langsung Sultan Hasanudin dari Sultan ke IV Abdul Mufakhir Mahmdud Abdul Kadir. Ayah almarhum adalah KH Tubagus Wase' Abbas (Alm) atau lebih dikenal dengan sapaan Tus Kuncung.
Oleh Kesultanan Cirebon, Tubagus Ismetullah Al-Abbas telah didaulat menjadi Sultan Muda, yang secara budaya berhak mewakili Kesultanan Banten dalam setiap pertemuan kerajaan-kerajaan Nusantara.
Tubagus Ismetullah Al-Abbas meninggalkan seorang istri yakni Trialita Arta Mayasora, serta tiga orang anak yakni Tb Ahmad Vivil, Ratu Novtatia Intan, Tb Rain Akbar Pamungkas.(rid)

Tumpukan Tiang Beton Milik Proyek KRL Memakan Korban Jiwa

Serang, Bantencom.  Proyek pembangunan kereta rel listrik (KRL) telah menelan korban jiwa. Korbannya adalah Rian, anak tunggal pasanagan Dadang dan Lili warga kampung Warutegal desa Cemplang kecamatan Jawilan Serang-Banten.  Korban yang masih duduk dikelas satu SMP Citeras, saat itu sedang bermain dengan teman sebayanya yang namanya Rian juga,  korban berjalan diatas  tumpukan tiang beton milik perusahaan kereta rel listrik (KRL) namun tiba-tiba salah satu tiang beton menggelincir dan menimpa korban, Rian teman korban berteriak minta tolong, namun saat warga berdatangan korban sudah tak dapat diselamatkan jiwanya.
  
Warga menganggap bahwa tumpukan tiang beton milik kereta rel listrik (KRL) itu sangatlah membahayakan, selain penempatannya yang tidak beraturan, tumpukan tiang beton itupun tanpa koordinasi denagan warga setempat. Sehingga warga menganggap pihak KRL sangatlah merugikan warga, dan dianggap lalai sehingga menyebabkan korban jiwa.

Iwan Sofian kades Mekarsari mengatakan, keberadaan tumpukan tiang beton tersebut memang pernah ada orang yang menitipkan kepadanya untuk jangka wakyu dua bulan saja ujarnya,namun hingga kini sudah lebih dari dua bulan orang tersebut tak datang juga, dan orang tersebut tak dikenalnya.  

"Memang pernah ada orang yang menitipkan tiang beton tersebut untuk selama dua bulan kepada saya, dan sekarang sudah lebih dari dua bulan ko belum ada kabar juga, itupun orangnya saya tidak kenal" Ujar Iwan.  
Sementara pihak keluarga menganggap hal tersebut adalah musibah, namun jika ada unsure kelalaian dari pihak KRL dirinya akan menempuh jalur hukum, hal ini diungkapkan Ajid paman korban.
"Saya anggap hal ini adalah musibah, tapi jika ditemukan adanya unsure kelalaian dari pihak KRL maka saya akan tempuh jalur hukum" Ujar Ajid kepada Bantencom. (Dewa)

Pengrajin Gerabah Butuh Dukungan Pemerintah

Serang, bantencom.  Pengrajin gerabah yang berada dikampung Kosambi desa Bumijaya kecamatan Ciruas Serang-Banten, keberadaannya sangatlah memprihatinkan, tak jarang diantara mereka yang pendapatannya sangatlah minim, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja kesulitan. 

Terlebih disaat anak-anak mereka sudah bersekolah lanjut kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, demi mempertahankan warisan leluhurnya mereka pertahankan warisan budaya sebagai pengrajin gerabah, tak ada yang dapat mereka kerjakan selain membuat gerabah. Sebagai bahan untuk membuat gerabah adalah tanah liat, itupun mereka dapatkan dari desa tetangga, karena didesanya sudah tak ada lagi tanah yang harus digali.  

Tanah yang mereka beli dengan system gerobak sepeda, untuk satu gerobak sepeda harus dibeli seharga Rp.35000, bila dihitung-hitung hasil pekerjaan mereka hanyalah cukup buat makan sehari-hari.  

Saat melemahnya perekonomian dinegara kita saat ini, ditambah sulitnya lapangan pekerjaan, seharusnya pemerintah kabupaten Serang dapat memupuk bagi para pengrajin seperti mereka, terutama mengadakan pelatihan lebih professional dan memberi pinjaman modal kepada para pengrajin didesa ini.  

Akses jalan masuk kelokasi rusak parah, hal ini menambah penderitaan bagi warga desa Bumijaya.     
Karena para tengkulak yang datang dari luar daerah kesulitan untuk mengangkut gerabah tersebut, jalan masuk sepanjang 2,8km keadaannya becek dan berlubang, karena gerabah terbuat dari tanah liat maka mudah pecah saat armada melintas dijalanan yang rusak, warga sangat berharap kepada pemerintah terkait agar secepatnya jalan yang rusak itu dapat diperbaiki. 

 Danuri 40th ditemui dirumahnya, dirinya mengaku sejak kecil ia membantu orang tuanya membuat gerabah, dan ia pertahankan hingga sekarang agar budaya sebagai pengrajin gerabah jangan punah ditelan zaman.
"Saya sejak kecil membantu orang tua membuat gerabah,dan sampai sekarng saya masih pertahankan pekerjaan ini agar tetap berlangsung keberadaannya, dan harapan saya agar ada perhatian dari pemerintah" Ujar Danuri kepada Bantencom. (Dewa)

Tolak Penambangan Pasir, Warga Lontar Akan Seruduk Pemprov Banten

Serang, bantencom - Nelayan dan Kepala Desa Lontar menolak aktifitas penambangan pasir laut PT Jet Star yang beraktifitas di laut Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Sebab, pihak perusahaan terkesan tidak perduli terhadap kehidupan masyarakat yang memenuhi kebutuhan hidup dari hasil menangkap ikan di laut. 

Bahkan hingga saat ini perusahaan itu belum melakukan sosialisasi dan pemberitahuan terhadap masyarakat.

Juru Tulis Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Lontar, Rohman mengatakan, pihak perusahaan belum pernah menemui masyarakat untuk mensosialisasikan terkait aktifitas kapal penambang pasir Queen of Netherland milik PT Jet Star.

"Kami belum pernah dilibatkan dalam berbagai hal terkait izin tambang pasir ini. Apalagi sosialisasi, belum pernah," ungkapnya, Senin (06/03/16).

Senada dikatakan Marsad alias Boy. Ia bersama puluhan masyarakat lainnya mendatangi Kantor Desa Lontar untuk meminta kejelasan dari Kepala Desa.

"Kami ingin tahu, apakah pihak Desa mengetahui adanya aktifitas PT Jet Star, dan sudahkah ada surat tembusan dari Pemerintah Daerah termasuk sikap Kepal Desa," ungkapnya.

Kepala Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Aklani menyatakan hinga saat ini, pihaknya tidak pernah dilibatkan terkait aktifitas penambangan pasir PT Jet Star termasuk surat tembusan, tidak pernah diterima.

"Saya mendukung Keinginan masyarakat tentang penolakan terhadap tambang pasir PT Jet Star di Desa Lontar. Besok Selasa (07/03/16), saya akan ikut warga aksi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten

Tubagus dan Ratu se Indonesia Akan Berkumpul di Kesultanan Banten

Serang, bantencom - Pasca meninggalnya ketua umum Dzurriyat Kesultanan Banten, Tb Ismetullah Al-Abbas, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) lembaga adat dan kebudayaan tersebut akan melaksanakan Musyawarah Agung yang dihadiri oleh enam Ratu dan lima Tubagus guna membicarakan nasib institusi sejarah Sultan Banten.

"Almarhum Abah Tb Ismet pernah menitipkan amanah, agar di lanjutkannya keberlangsungan organisasi Dzurriyat Kesultanan Banten sebagai bentuk pengabdian di masyarakat," kata Ketua DPP Dzurriyat Kesultanan Banten, Tb Imamudin, Senin (07/03/2016).

Acara Musyawarah Agung sendiri akan berlangsung di Komplek Kesultanan Banten pada 26 Maret 2016 mendatang guna membahas nasib lima DPW dan berusaha memprerat tali silaturahmi antara Ratu dan Tubagus yang tersebar diseluruh Indonesia, yakni enam Ratu dan Tubagus berada di DKI Jakarta, Banten, Jabar, Sulawesi Utara, Bandar Lampung, Sumatera Selatan. Sedangkan lima DPW berada di Jatim, Jateng, Balikpapan, Ambon, dan Batam.

"melanjutkan apa yang sudah di lakukan almarhum abah Tb Ismet untuk membangun kejayaan Kesultanan Banten di masa kini dalam daulat NKRI. Agar di lanjutkannya perjuangan beliau dalam menata peradaban Kesultanan Banten yang unggul di masa yang akan datang," kata Sekjen DPP Dzurriyat Kesultanan Banten, Tubagus Saptani, Senin (07/03/2016).

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Sultan Muda Banten, Tb Ismetullah Al-Abbas meninggal dunia. Sehingga, posisi Ketua Umum Dzurriyat Kesultanan Banten kosong. Sedangkan kepengurusan lembaga adat dan budaya Kesultanan Banten tersebut harus tetap berlangsung hingga akhir tahun 2016 mendatang.
 

INDONESIA CHANEL

Mau Berlangganan Berita dari bantencom